Senja tanpa mu

 Senja Tanpamu

 

Mentari tenggelam, warna jingga memudar

Hatiku pun ikut redup, tak bercahaya

Bayangmu masih ada, di setiap sudut kamar

Namun sentuhanmu, sirna tak berbekas

 

Angin berbisik, membawa aroma rindu

Aroma yang menyayat, menusuk kalbu

Kenangan indah, kini terasa hampa dan sendu

Hanya kesunyian, yang selalu menyapa

 

Langkahku terhenti, di ujung jalan sepi

Menatap langit, yang mulai gelap gulita

Rasa kehilangan ini, begitu dalam dan nyeri

Akankah kutemukan, kembali cahaya hati?

 

Bulan purnama, saksi bisu kesedihan

Menyaksikan air mata, yang jatuh membasahi pipi

Dalam sunyi malam, kuucapkan permohonan

Semoga luka ini, lekas sembuh kembali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGANALISIS TEMEN SEKELAS

TENTANG CINTA

Hujan di jendela kaca