Hujan di jendela kaca

 Hujan di Jendela Kaca

 

Tetesan hujan di kaca jendela,

Menetes serupa air mata yang tak terbendung.

Kenangan kita, terukir jelas,

Namun kini hanya tinggal bayang-bayang yang membingungkan.

 

Angin malam berhembus dingin menusuk tulang,

Seakan ikut merasakan pilu yang kurasakan.

Rasa rindu ini, semakin membuncah tak tertahankan,

Hanya kesunyian yang menemani, di malam yang kelam.

 

Cahaya lampu kota, tak mampu menerangi hati,

Gelapnya malam, seakan menggambarkan isi jiwaku.

Langkah kaki terhenti, di persimpangan ragu,

Akankah kutemukan, kembali cahaya yang hilang darimu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGANALISIS TEMEN SEKELAS

TENTANG CINTA